Ambivalensi Peran Guru PAI Dalam Pendisiplinan Siswa di Tengah Undang-Undang Perlindungan Anak
Abstract
Penelitian ini mengkaji ambivalensi peran Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam mendisiplinkan siswa di tengah implementasi Undang-Undang Perlindungan Anak. Guru PAI menghadapi dilema antara tanggung jawab moral-religius membentuk karakter siswa dengan pembatasan hukum yang mengatur perlindungan anak. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus di SDN Cipagalo 3 Bojongsoang dan SMPN 2 Dayeuhkolot Kabupaten Bandung. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan dua guru PAI, observasi, dan studi dokumentasi, kemudian dianalisis dengan teknik deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru PAI memahami tanggung jawab pendisiplinan sebagai amanah spiritual yang dijalankan melalui pembiasaan nilai keagamaan dan keteladanan. Sikap terhadap UU Perlindungan Anak ditandai kehati-hatian dan adaptasi, meskipun terdapat kekhawatiran terhadap potensi pelaporan. Strategi yang diterapkan meliputi kesepakatan bersama dengan siswa, kolaborasi lintas peran dengan pihak sekolah, serta pelibatan orang tua dalam penyelesaian berbasis musyawarah. Penelitian menyimpulkan bahwa pendisiplinan dapat dijalankan efektif dalam kerangka ta'dib Islami jika dilakukan dengan pendekatan kasih sayang, komunikatif, dan didukung sistem kelembagaan terintegrasi. Temuan ini berkontribusi pada pengembangan strategi pendisiplinan yang selaras dengan nilai Islam dan regulasi hukum.